LARANGAN MENIUP MAKANAN DAN MINUMAN MENURUT ISLAM
Label:
KEAGAMAAN
by Unknown
Sabtu, 22 November 2014
Mengapa Kita Dilarang Meniup Makanan/Minuman yang Panas?
Berikut Penjelasannya !
Larangan Meniup Makanan,Minuman dan Bahayanya
Makan dan minum bagi seorang muslim sebagai sarana untuk menjaga kesehatan badannya supaya bisa manegakkan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Karenanya dia berusaha agar makan dan minumnya mendapatkan pahala dari
Allah. Caranya, dengan senantiasa menjaga kehalalan makanan dan
minumanya serta menjaga adab-adab yang dituntunkan Islam.
Makan
dan minum seorang muslim tidak sebatas aktifitas memuaskan nafsu,
menghilangkang lapar dan dahaga semata. Karenanya, seorang muslim
apabila tidak lapar maka dia tidak makan dan apabila tidak haus, dia
tidak minum. Hal ini seperti yang diriwayatkan dari seorang sahabat,
نَحْنُ قَوْمٌ لاَ نَأْكُلُ حَتَّى نَجُوْعَ وَإِذَا أَكَلْنَا لاَ نَشْبَعُ
“Kita (kaum muslimin) adalah kaum yang hanya makan bila lapar dan berhenti makan sebelum kenyang.“
Dari sini, maka seorang muslim dalam makan dan minumnya senantiasa memperhatikan adab Islam yang telah dicontohkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
agar bernilai ibadah. Dan di antara adabnya adalah tidak bernafas dan
meniup minuman. Hal ini didasarkan pada beberapa hadits, di antaranya
dari Abu Qatadah, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jika kalian minum maka janganlah bernafas dalam wadah air minumnya.” (HR. Bukhari no. 5630 dan Muslim no. 263)
Dari Ibnu Abbas, “Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
melarang untuk bernafas atau meniup wadah air minum.” (HR. Al-Tirmidzi
no. 1888 dan Abu Dawud no. 3728, dan hadits ini dishahihkan oleh
Al-Albani)
Dan juga hadits Abu Sa'id al-Khudri radliyallah 'anhu, Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang untuk meniup di dalam air minum." (HR. al-Tirmidzi no. 1887 dan beliau menyahihkannya)
Dalam
Syarah Shahih Muslim, Imam Nawawi mengatakan, “Larangan bernafas dalam
wadah air minum adalah termasuk etika karena dikhawatirkan hal tersebut
mengotori air minum atau menimbulkan bau yang tidak enak atau
dikhawatirkan ada sesuatu dari mulut dan hidung yang jatuh ke dalamnya
dan hal-hal semacam itu."
Dalam Zaadul Ma'ad
IV/325 Imam Ibnul Qayyim mengatakan, “Terdapat larangan meniup minuman
karena hal itu menimbulkan bau yang tidak enak yang berasal dari mulut.
Bau tidak enak ini bisa menyebabkan orang tidak mau meminumnya
lebih-lebih jika orang yang meniup tadi bau mulutnya sedang berubah.
Ringkasnya hal ini disebabkan nafas orang yang meniup itu akan bercampur
dengan minuman. Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam melarang dua hal sekaligus yaitu mengambil nafas dalam wadah
air minum dan meniupnya.
Apa Hikmahnya?
Apa hikmahnya, sering menjadi pertanyaan kita sebelum mengamalkannya. Padahal dalam menyikapi tuntunan Islam hanya sami'na wa atha'na
(kami mendengar dan kami taat), tanpa harus terlebih dahulu mengetahui
hikmahnya. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Umar bin al-Khathab
sesudah mencium hajar Aswad, "Sesungguhnya aku tahu engkau hanya
seonggok batu yang tidak bisa menimpakan madharat dan tidak bisa
mendatangkan manfaat. Kalau seandainya aku tidak melihat Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam menciummu, pasti aku tidak akan menciummu." (HR. Al-Bukhari no. 1494 dan Muslim no. 2230)
Namun
yang jelas bahwa setiap yang disyariatkan dan dituntunkan oleh Islam
pasti mendatangkan kebaikan dan setiap yang dilarangnya pasti
mendatangkan madharat. Dan apabila seorang muslim mengetahui hikmah dari
sebuah syariat, maka dia akan semakin mantap dalam mengamalkannya. Dan
apabila belum mampu menyingkapnya, maka keterangan dari Al-Qur'an dan
Sunnah sudah mencukupi.
Di
antara hikmah larangan meniup minuman yang masih panas adalah karena
nanti struktur molekul dalam air akan berubah menjadi zat asam yang
membahayakan kesehatan.
Sebagaimana
yang diketahui, air memiliki nama ilmiah H20. ini berarti di dalam air
terdapat 2 buah atom hidrogen dan satu buah atom oksigen yang mana 2
atom hidrogen tersebut terikat dalam satu buah atom oksigen. Dan apabila
kita hembus napas pada minuman, kita akan mengeluarkan karbon dioksida
(CO2). Dan apabila karbon dioksida (CO2) bercampur dengan air (H20),
akan menjadi senyawa asam karbonat (H2CO3). Zat asam inilah yang
berbahaya bila masuk kedalam tubuh kita.
senyawa
H2CO3 adalah senyawa asam yang lemah sehingga efek terhadap tubuh memang
kurang berpengaruh tapi ada baiknya kalau kita mengurangi masuknya zat
asam kedalam tubuh kita karena dapat membahayakan kesehatan. (Dikutip
Dari : Apa Aja: Bahaya Meniup Minuman Panas Kerja Sama Dengan
blog-apa-aja.blogspot.com)
Dari sini juga semakin jelas hiikmah dari larangan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam
agar ketika minum seteguk demi seteguk, jangan langsung satu gelas
sambil bernapas di dalam gelas. Hal ini karena ketika kita minum
langsung banyak, maka ada kemungkinan kita akan bernapas di dalam gelas,
yang akan menyebabkan reaksi kimia seperti di atas.
Oleh: Badrul Tamam